Glitter Words

KOMITMEN MUSLIM SEJATI

|

Oleh: Dadang Syamsudin Lc.

Mukaddimah

Umat Islam di Indonesia adalah mayoritas, tapi itu bukanlah jaminan untuk bisa memunculkan pribadi muslim yang memilki komitmen yang baik dengan nilai-nilai Islam. Karena realita berbicara bahwa banyak diantara ummat ini yang keislamannya disebut sebagai islam abangan ataupun islam KTP. Apakah hal itu disebabkan karena mayoritas ummat ini berasal dari muslim keturunan?
Sebenarnya hal tersebut bukanlah hal yang patut disesali apalagi diratapi, justeru seharusnya menjadi hal yang sangat layak kita syukuri. Sebab itu adalah wujud akan kebaikan dan nikmat Allah SWTyang didambakan oleh setiap hamba.Allah menggambarkan ungkapan do’a seorang hamba Allah Yang Maha Rahman akan keluarga yang diharapkannya dalam firman-Nya:
“Dan mereka yang berkata: “Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk hati dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa”. Q.S. Al Furqon: 74.

Jadi, yang harus dilakukan adalah melakukan usaha perbaikan pemahaman dan pengamalan akan makna Islam dan makna dari status diri kita sebagai seorang muslim. Sehingga mampu memilki komitmen yang baik dengan nilai-nilai Islam. Kemudian ia bangkit untuk menyadarkan saudaranya agar memiliki pemahaman yang sama terhadap Islam.

Komitmen Muslim Sejati
Apa saja yang harus dipahami dan diamalkan agar seseorang bisa memilki komitmen yang baik dengan nilai-nilai Islam?

Syekh Fathi Yakan menjelaskan dalam bukunya “MADZAA YA’NI INTIMAI LIL ISLAM” yang kalau disimpulkan ada enam komitmen yang harus terwujud dalam diri seorang muslim, yaitu:
A. Saya harus mengislamkan aqidah saya.
B. Saya harus mengislamkan ibadah saya.
C. Saya harus mengislamkan akhlak saya.
D. Saya harus mengislamkan keluarga saya.
E. Saya harus mampu memenangkan pertarungan dengan diri saya sendiri.
F. Saya harus memberikan kontribusi positif untuk dakwah Islam

A. Saya harus mengislamkan aqidah saya.
1. Memiliki pemahaman dan keyakinan yang benar dan kuat dalam tauhid, yang mencakup tauhid rubbubiyyah, tauhid uluhiyyahdan tauhid asma dan sifat Allah SWT.
2. Memiliki pemahaman yang benar terhadap rukun iman yang enam.
3. Meyakini bahwa;
4. Alam semesta dan isinya tidak diciptakan dengan sia-sia, tapi memiliki tujuan penciptaan sesuai dengan apa yang dikehendaki AllahSWT.
5. Manusia tidak diciptakan kecuali hanya beribadah kepada Allah SWT.
6. Balasan orang beriman dan ta’at kepada Allah adalah syurga dan balasan orang yang kufur dan durhaka kepada-Nya adalah neraka.
7. Seseorang tidak melakukan perbuatan baik dan buruk kecuali atas pilihan dan kehendaknya sendiri. Ia tidak melakukan perbuatan baik kecuali atas pertolongan dan taufiq dariAllah SWT. Dan ia tidak melakukan perbuatan buruk karena terpaksa, tapi itu semua terjadi tidak keluar dari ijin kehendak Allah SWT.
8. Membuat dan menetapkan suatu syari’at adalah hak mutlak bagi Allah SWT, tapi seorang ‘alim mujtahid memiliki kesempatan untuk berijtihad dalam menyimpulkan hukum dalam koridor syari’at yang telah ditetapkan Allah SWT.


B. Saya harus mengislamkan ibadah saya.
1. Berusaha agar dalam setiap ibadah yang dilakukanmenjadi ibadah yang akan diterimaAllah SWT. Dan ada dua syarat utama yang harus dipenuhi agar suatu ibadah diterima, yaitu:
Ikhlas karena Allah semata.
Allah SWT berfirman:
“Padahal tidaklah mereka diperintah kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama yang lurus”. Q.S. Al Bayyinah: 5.

2. Prakteknya benar karena mengikuti sunnah Rasulullah saw.
Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: “Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Q.S. Ali ‘Imran: 31.

3. Menjadikan ibadah yang ditunaikan memiliki criteria ihsan, yaitu:
a. Ibadah yang ditunaikan hidup tidak hampa karena memiliki ruh dan makna sehingga terjalin komunikasi dengan Dzat yang disembah Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda ketika ditanya tentang apa yang dimaksud Ihsan oleh malaikat Jibril: Ihsan itu adalah enkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, tapi jika engkau tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa Dia itu melihatmu”.H.R. Bukhori dan Muslim.

b. Menghadirkan hati dan kekhusyuan dalam beribadah.
Rasulullah saw bersabda:
“Berapa banyak orang yang berdiri menegakkan shalat, tapi balasan dari shaumnya hanya lapr dan dahaga”. H.R. Al Azdi.

“Berapa banyak orang yang shaum, tapi balasan dari shalatnya hanya rasa capek dan payah”. H.R. An Nasai.
“Allah tidak akan melihat shalat (yang ditunaikan) seseorang yang tidak menghadirkan hatinya dengan badannya”. H.R. An Nasai.

c. Senantiasa semangat dan merindukan ibadah kepada Allah SWT.


C. Saya harus mengislamkan akhlak saya.

Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak”. H.R. Ahmad.

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya”. H.R. Abu Daud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Beberapa akhlak dan sifat terpuji yangharusdimiliki oleh setiap muslim:
 Wara’ ( bersikap hati-hati dari perkara yang syubhat sekalipun )
 Menundukkan pandangan.
 Menjaga lisan.
 Menjaga sifat malu.
 Jujur.
 Tawadhu { Rendah hati )
 Senang memberi dan menolong.
 Menjauhi setiap akhlak tercela seperti: berburuk sangka, ghibah, mencari-cari kesalahan orang lain dan lainnya.

D. Saya harus mengislamkan keluarga saya.

Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari siksa api neraka”. Q.S. At Tahrim: 6.
“Dan perintahkanlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah atas (perintah ) itu”. Q.S. Thoha:
“Hendaklah kalianmemilih ( tempat yang baik ) untuk sperma kalian, karena gen itu keturunan ( warisan ). ”. H.R Ibnu Majah dan Al Hakim.

“Muliakanlah anak-anak alian dan baguskanlah akhlak mereka”. H.R. Ibnu Majah.





E. Saya harus mampu memenangkan pertarungan dengan diri saya sendiri.
Allah SWT berfirman:
“Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwanya”. Q.S. As Syams: 9.

Rahasia untuk memenangkanpertarungandengan diri sendiri:
Menjaga hati agar tetap hidup,bersih,teguh, sensitive dan bersinar.
Ali bin Abi Thalib berkata: “Sesungguhnya Allah SWT di bumi ini memiliki sebuah bejana yaitu hati. Dan ( hati) yang paling dicintai-Nya adalah yang sangat penyayang, bersih dan tegar. Kemudian ia menjelaskan dan berkata: “yang teguh dalah agamanya, bersih dantulus dengan keyakinan dan sangat penyayang kepada saudaranya”.

F. Saya harus memberikan kontribusi positif untuk dakwah Islam.
Allah SWT berfirman:
“Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. Q.S. Ali ‘Imran: 104.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive